Membaca adalah usaha memahami bacaan sebaik-baiknya; jika
teks
yang dilafalkan maka pembelajarannya jelas dan fasih,
tepat informasi,
dan penjedaannya, sehingga komunikatif dengan pendengar,
dan juga
ditandai oleh suatu pemahaman teks (Amir, 1996:2).
Membaca adalah
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan
melisankan
atau hanya di hati (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan
dan
Pengembangan Bahasa Indonesia, 2002:18).
Membaca adalah merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerjasama
beberapa
keterampilan, yakni mengamati, memahami dan memikirkan
(Yasin
Burhan, 1971:90). Menurut Ronald Barker dan Robert
Ekskarpit
(1975:155), membaca merupakan penangkapan dan pemahaman
ide,
aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam
menghayati naskah.
Setelah proses yang bersifat mekanis tersebut
berlangsung, maka nalar
dan intuisi kita bekerja pula, berupa proses pemahaman
dan
penghayatan.
Dengan penghayatan, pembaca berarti telah pula
merasakan nuansa naskah sehingga bisa pula melangsungkan
perenungan. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta
digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau
bahasa tulis
(H.G. Taringan, 1985:7). Menurut Ahmad S Harja Sujana
(1985:3)
menyatakan bahwa membaca merupakan kegiatan yang merespon
lambing-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian
yang tepat.
Semua pengertian di atas benar, hanya masalahnya dari
sudut
manakah kita memandang dan dalam konteks apa. Membaca
yang
hanya terbatas pada pembunyian lambang tertulis dan
pelafalan kata
tanpa harus memahami naskah dinamakan membaca permulaan.
Membaca yang sudah berusaha untuk memahami bacaan
dinamakan
membaca lanjut (Tim Penyusun Kamus Pusat Indonesia,
2002:8).
Jadi muara akhir kegiatan membaca adalah memahami ide
atau
gagasan yang terkuat, tersirat bahkan tersorot dalam
bacaan. Dengan
demikian pemahamanlah yang menjadi produk membaca yang
bisa
diukur. Selain fakta penangkapan dan pemahaman, membaca
juga
mementingkan ketepatan dan kecepatan. Idealnya, kita bisa
membaca
dalam waktu yang singkat untuk bahan relatif banyak,
dengan tingkat
pemahaman yang tinggi dan selaras dengan maksud penulis.
Aktivitas
membaca membutuhkan pula kompetensi/kemampuan bahasa,
kecerdasan tertentu dan referen kehidupan yang luas.
Faktor-faktor yang mendasar tadi, tidak bersifat statis
melainkan menulis
harus semakin bertambah karena kegiatan membaca,
disamping
lantaran aktifitas yang lain. Pada saat kita aktif
membaca, referen
kehidupan, intelektualitas dan khazanah kata, kita pun
meningkat artinya
semakin aktif kita membaca maka akan semakin tinggi
pengetahuan
yang kita dapatkan.
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan
dengan keterampilan berbahasa yang lain. Membaca
merupakan suatu
proses aktif yang bertujuan dan memerlukan strategi. Hal
ini didukung
oleh beberapa definisi berikut ini. Hodgson (dalam
Tarigan, 1985:7)
mengemukakan bahwa membaca ialah suatu proses yang
dilakukan
serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
disampaikan penulis melalui media bahasa tulis. Dalam hal
ini,
membaca selain sebagai suatu proses, juga bertujuan.
Depdikbud (1985:11) menuliskan bahwa membaca ialah proses
pengolahan bacaan secara kritis, kreatif yang dilakukan
dengan tujuan
memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang
bacaan itu,
dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak
bacaan itu.
Definisi ini sesuai dengan membaca pada tingkat lanjut,
yakni membaca
kritis dan membaca kreatif.
Selanjutnya, Anderson dalam Tarigan (1985:7) berpendapat
bahwa
membaca adalah suatu proses kegiatan mencocokkan huruf
atau
melafalkan lambang-lambang bahasa tulis. Hal ini sesuai
dengan
membaca pada level rendah. Finochiaro dan Bonono
(1973:119)
menyatakan bahwa membaca adalah proses memetik serta
memahami
arti/makna yang terkandung dalam bahasa tulis. Batasan
ini tepat
dikenakan pada membaca literal. Di pihak lain, Thorndike
(1967:127)
berpendapat bahwa membaca merupakan proses berpikir atau
bernalar.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa
membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk
mendapatkan isinya.
Pengucapan tidak selalu dapat didengar, misalnya membaca
dalam hati.
Selanjutnya, membaca merupakan aktivitas yang tidak bisa
dilepaskan
dari menyimak, berbicara, dan menulis. Sewaktu membaca,
pembaca
yang baik akan memahami bahan yang dibacanya. Selain itu,
dia bisa
mengkomunikasikan hasil membacanya secara lisan atau
tertulis.
Dengan demikian, membaca merupakan keterampilan berbahasa
yang
berkaitan dengan keterampilan berbahasa lainnya. Jadi,
membaca
merupakan salah satu keterampilan berbahasa, proses
aktif, bertujuan,
serta memerlukan strategi tertentu sesuai dengan tujuan
dan jenis
membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar