Minggu, 17 Februari 2013

Menentukan Unsur Intrinsik Cerita

Seperti halnya prosa, drama juga mempunyai unsur-unsur. Unsur-unsur dalam drama meliputi tokoh dan sifatnya, latar, tema, alur/jalan cerita, dan amanat.

1.      Tokoh dan sifatnya
Tokoh adalah pelaku dalam drama. Sifat atau watak tokoh dapat diketahui dari perkataan dan perbuatannya. Misalnya tokoh yang suka memfitnah teman, memiliki sifat jahat. Tokoh drama dapat dibedakan menjadi
a.       Tokoh Utama
Tokoh utama adalah seseorang yang sering muncul dalam sebuah drama
Tokoh utama dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.1. Tokoh antagonis : tokoh yang memerankan pribadi jahat
a.2. Tokoh Protagonis : tokoh yang memerankan pribadi baik
b.       Tokoh Sampingan.
Tokoh sampingan adalah suatu peran dalam melengkapi hadirnya tokoh utama dan juga dapat menjadi sebuah peran pembantu dalam jalannya suatu drama

2.      Latar
Latar adalah tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa. Dalam sebuah drama, latar dapat dilihat dari belakang panggung, tata cahaya, ataupun penampilan para tokohnya. Latar dibedakan atas latar waktu, tempat, dan suasana.
a.  Latar waktu, misalnya, pagi hari, siang hari, malam hari.
b.  Latar tempat, misalnya, di rumah, di jalan, di sekolah, di pasar, dan
     sebagainya.
c.  Latar suasana, misalnya suasana gembira, sedih, cemas, dan sebagainya.

3.     Tema
Tema adalah gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan naskah drama. Tema harus dirumuskan sendiri oleh pembaca melalui keseluruhan peristiwa dalam cerita (drama). 



4.     Alur atau jalan cerita
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita (drama) yang saling berhubungan.

Alur terdiri atas sebagai berikut.
·           Eksposisi atau pemaparan, yaitu ppengarang mulai mengenalkan tokohtokohnya.
·           Pertikaian, yaitu tahap alur yang menggambarkan mulai adanya pertikaian, baik antar tokoh maupun pada diri seorang tokoh.
·           Klimaks, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan yang dihadapi tokoh mencapai puncaknya.
·           Leraian, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan mulai menurun.
·           Penyelesaian, yaitu tahap yang menggambarkan bahwa persoalan selesai.

Apabila tahap-tahap di atas disajikan oleh pengarang secara urut dari tahap pemaparan hingga penyelesaian, dinamakan alur maju. Apabila tahap-tahap alur di atas disajikan secara mundur, disebut alur mundur. Apabila disajikan secara gabungan antara maju dengan mundur, dinamakan alur gabungan.

5.     Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam drama. Amanat berhubungan erat dengan tema. Amanat disampaikan lewat pemeranan tokoh dalam drama baik melaui ucapan maupun perbuatan tokoh. Amanat dapat dirumuskan setelah tema berhasil dirumuskan.

6.      Dialog
 Dialog berarti percakapan antar tokoh dalam sebuah drama.  Namun kadang-kadang dalam beberapa adegan drama selain dialog, juga ditemukan monolog yang dilakukan oleh seorang tokoh. Monolog adalah percakapan sendiri.

7.      Konflik
Konflik adalh pertentangan atau maslah yang muncul dalam drama. sebuah cerita drama tidak akan menarik jika tidak mengandung konflik cerita. Konflik dalam sebuah cerita dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.          Konflik eksternal: konflik yang terjadi antara tokoh dengan dengan
sesuatu di luar dirinya.

b.          Konflik internal: konflik yang terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri.

                Contoh
Ibu       :   Ayah, sepertinya hujan akan turun. Lihatlah mendung itu gelap sekali.
Ayah    :   Tenanglah Bu. Mereka, ‘kan sudah dewasa.
Ibu       :   Tapi, ‘kan tidak biasanya mereka pulang terlambat. Lagi pula mendung  Ayah    :   Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat.
Ibu       :   Ah, Ayah selalu begitu!
Ayah    :   Ah, Ibu juga selalu begitu!
                (Keduanya diam, lalu anak ke-2 memasuki pintu panggung)
Ibu       :   Kenapa pulang terlambat, Man? Sudah makan siang, Nak?
Anak 2 :   Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas.
Ayah    :   Demo tentang apa dan oleh siapa?
Anak 2 :   Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa.
                 (Masuk ke kamar, ganti baju, dan keluar lagi).
Ibu       :   Kau mau kemana lagi, Man?
Anak 2 :   Voli, Bu. Ada latihan di stadion.
Ibu       :   Mendung begitu gelap, kakakmu belum pulang. Carilah dulu!
Anak 2 :   Saya sudah terlambat, Bu. Lagi pula Kakak pasti bisa menjaga diri.
Ibu       :   Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu!
Anak 2 :   Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak juga sudah Ayah    :   Man, jangan kasar kepada ibumu!
                (Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya
Anak 2 :   Tuh, Bu, Putri Cinderela sudah kembali ke istana. Saya pergi dulu!
Anak 1 :   Reseh, lu!
Anak 1 :   Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan.
Ayah    :   Keadilan macam apa?
Anak 1 :   Keadilan bagi rakyat jelata. Sekarang ini, ya, segala kepentingan
                umum            
Ibu       :   Kau berurusan dengan polisi?
Anak 1 :   Demi keadilan, Bu.
Ibu       :   Jangan macam-macam kamu, ya,!
Anak 1 :   Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu!
   
Setelah membaca kutipan naskah di atas maka kita dapat mengetahui  unsur-unsur intrinsiknya, yaitu :
·         Tema                         : kehidupan sosial
·         Tokoh                        : Ayah, Ibu, Anak 1(Maman), Anak 2 (Martha)
·         Tokoh Utama           : Ibu
·         Watak tokoh             : Ibu berwatak khawatir dan penyayang, Martha
  berwatak pembela keadilan
·         Amanat                      : jika ingin beraktivitas setelah pulang sekolah (kuliah)
  sebaiknya izin dahulu  kepada orang tua agar mereka
   tidak khawatir
·         Latar                          : Dalam rumah ketika hujan akan turun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate

Sign In Facebook

My Tweet

Fakta Keren