Meski banyak ditentang, Pemerintah tetap berencana menyelenggarakan
Ujian Nasional (UN) tahun depan. Bahkan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (kemendikbud) telah menyiapkan sejumlah perubahan, di
antaranya soal UN akan dibuat 20 variasi. Sedangkan untuk pengawasan
pelaksanaan UN, pemerintah masih tetap berkoordinasi dengan perguruan
tinggi negeri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan,
secara legal yuridis pelaksanaan UN didasari undang-undang dan
peraturan pemerintah. Sedangkan dari sisi akademik sampai bentuk soal
pilihan ganda juga ada dasarnya.
“Insyaallah tahun depan UN tetap dilakukan, tetapi ada beberapa
perubahan,” katanya saat memberikan keterangan pers di Kemdikbud,
Jakarta, Kamis (11/10).
Dijelaskan, perubahan yang dilakukan berkaitan dengan jumlah variasi
soal. Jika pada tahun ini hanya ada lima macam variasi soal untuk 20
peserta didik dalam satu kelas, maka pada tahun depan disiapkan 20 macam
variasi soal.
“Setiap peserta didik dalam satu kelas akan mengerjakan soal yang
berbeda semua. Ini yang diuji kemampuan perseorangan, bukan kolektif.
Kita ingin tingkatkan kekhusyukan peserta,” katanya.
Sementara mengenai standar kelulusan, Mendikbud mengatakan ada
kemungkinan untuk meningkatkan dari 5,5 menjadi 6. Alternatif lainnya,
standar nilainya tetap 5,5 tetapi derajat kesulitan soal ditingkatkan.
Nah, pada pada tahun ini proporsi tingkat kesulitan soal adalah 10
persen mudah, 80 persen sedang, dan 10 persen sukar. Formulasi tahun
depan yang disiapkan menjadi 10 persen mudah, 70 persen sedang, dan 20
persen sukar.
Namun opsi ini menurut masih tanda bintang karena belum dimatangkan
bersama Badan Sandar Nasional Pendidikan (BSNP), walaupun meningkatkan
kesulitan soal UN sudah jadi pemikiran Kemendikbud.
Ditambahkan Nuh, bahwa dengan 20 variasi soal, nantinya UN akan lebih
menarik dan membuat peserta didik bisa lebih khusyuk karena yang diuji
dalam UN adalah kemampuan perorangan bukan kolektif.
"Ini yang diuji kan kemampuan perorangan. Bukan kolektif. Jadi kami
ingin meningkatkan kekhusyukan. Tantangan terbesar pelaksanaan UN adalah
meningkatkan kejujuran. Nilainya berapa adalah bagian dari ikhtiar.
Ujungnya adalah kredit dari UN itu," tambahnya.(fat/jpnn)
Collection of stories, articles, images captured and others ...................... thank you have seen the blog say .....................
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
Label
Sign In Twitter
Sign In Facebook
TM, ® + © 2012 Mindspark Interactive Network, Inc. All rights reserved. An IAC Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar