Jumat, 31 Mei 2013

Puluhan guru honorer di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terlibat baku pukul dengan puluhan pegawai Dinas Pendidikan

Puluhan guru honorer di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terlibat baku pukul dengan puluhan pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat, dalam unjukrasa, Senin (27/5/2013). Akibat kericuhan itu, sejumlah guru mengalami luka lebam terkena pukulan. Keributan ini berakhir setelah puluhan aparat kepolisian setempat tiba di lokasi untuk melerai kedua kubu yang bertikai.

Sebelumnya, puluhan guru honorer yang didampingi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Peduli Masyarakat Sipil (FMS) yang menggelar unjukrasa di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga di Jalan Raya Kartini, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menuntut adanya transparansi ujian kompetensi honorer K2 sebagai syarat pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

"Banyak yang lulus tapi fiktif karena tidak pernah jadi guru honor tapi namanya ada dalam Surat Keputusan (SK) sementara yang sudah puluhan tahun jadi guru honorer malah tidak lulus," ujar Zamrah, salah seorang guru honorer.

Aksi yang awalnya berlangsung lancar ini tiba-tiba berubah menjadi ajang keributan saat para pengunjukrasa merangsek masuk ke ruang kepegawaian meminta Surat Perjalanan Dinas (SPD) Kepala Dinas Pendidikan setempat. Surat ini diminta karena yang bersangkutan disebut sedang berada di Makassar.

Selanjutnya, sejumlah pengunjukrasa menjadi bulan-bulanan puluhan pegawai Dinas Pendidikan yang memaksanya meninggalkan lokasi. Keributan yang berlangsung selama 30 menit ini berakhir setelah puluhan personel kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sinjai turun melerai kedua kubu yang bertikai.

Tak hanya luka pukul yang dialami peserta demo, fasilitas kantor seperti kursi dan tong sampah berserakan. Lantaran gagal menyalurkan aspirasinya, para pengunjukrasa kemudian membubarkan diri dan mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi.

"Kami tidak terima pemukulan ini terjadi di Kantor Pendidikan Kabupaten Sinjai, bukan orang terdidik tapi preman semua. Masak kita datang baik-baik tapi malah dikeroyok? Ingat, kami akan lakukan aksi yang lebih besar," tegas Awal, koordinator aksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate

Sign In Facebook

My Tweet

Fakta Keren