Puluhan guru honorer di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terlibat baku pukul dengan puluhan pegawai Dinas Pendidikan
Puluhan
guru honorer di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terlibat baku pukul
dengan puluhan pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat,
dalam unjukrasa, Senin (27/5/2013). Akibat kericuhan itu, sejumlah guru
mengalami luka lebam terkena pukulan. Keributan ini berakhir setelah
puluhan aparat kepolisian setempat tiba di lokasi untuk melerai kedua
kubu yang bertikai.
Sebelumnya, puluhan guru honorer yang
didampingi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Peduli Masyarakat
Sipil (FMS) yang menggelar unjukrasa di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga di Jalan Raya Kartini, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten
Sinjai, Sulawesi Selatan, menuntut adanya transparansi ujian kompetensi
honorer K2 sebagai syarat pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Banyak yang lulus tapi fiktif karena tidak pernah jadi guru honor tapi
namanya ada dalam Surat Keputusan (SK) sementara yang sudah puluhan
tahun jadi guru honorer malah tidak lulus," ujar Zamrah, salah seorang guru honorer.
Aksi yang awalnya berlangsung lancar ini tiba-tiba berubah menjadi
ajang keributan saat para pengunjukrasa merangsek masuk ke ruang
kepegawaian meminta Surat Perjalanan Dinas (SPD) Kepala Dinas Pendidikan
setempat. Surat ini diminta karena yang bersangkutan disebut sedang
berada di Makassar.
Selanjutnya, sejumlah pengunjukrasa menjadi
bulan-bulanan puluhan pegawai Dinas Pendidikan yang memaksanya
meninggalkan lokasi. Keributan yang berlangsung selama 30 menit ini
berakhir setelah puluhan personel kepolisian yang dipimpin langsung oleh
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sinjai turun
melerai kedua kubu yang bertikai.
Tak hanya luka pukul yang
dialami peserta demo, fasilitas kantor seperti kursi dan tong sampah
berserakan. Lantaran gagal menyalurkan aspirasinya, para pengunjukrasa
kemudian membubarkan diri dan mengancam akan melakukan aksi yang lebih
besar lagi.
"Kami tidak terima pemukulan ini terjadi di Kantor
Pendidikan Kabupaten Sinjai, bukan orang terdidik tapi preman semua.
Masak kita datang baik-baik tapi malah dikeroyok? Ingat, kami akan
lakukan aksi yang lebih besar," tegas Awal, koordinator aksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar