Jumat, 31 Mei 2013

Mengulas Sertifikasi Guru dan Syarat Kelulusan UKG Online 2013


Bukan rahasia lagi kalau hasil evaluasi terhadap program sertifikasi guru melalui Portofolio dan PLPG itu sangat mengecewakan kita semua, walau sudah menikmati tunjangan satu kali gaji pokok, para guru bersertifikasi itu tidak meningkat kualitas mengajar dan kemampuan akademiknya. Bahkan ketika dilakukan ujicoba Ujian Kompetensi guru (UKG) online terhadap mereka hasilnya sangat buruk yaitu rata-rata secara nasional hanya 44,55. Bahkan berita yang mengatakan kalau cara mengajar mereka umumnya sama saja baik sebelum bersertifikasi maupun setelah bersertifikasi adalah benar adanya.

Mereka yang sudah bersertifikasi itu bahkan sudah bak bangsawan di sekolah-sekolahnya. Mereka diutamakan untuk mendapatkan 24 jam mengajar bagaimanapun caranya. Sehingga guru-guru yang belum bersertifikasi harus mengalah kepada mereka. Apalagi jika disekolah itu ada pula uang jam mengajarnya, maka sangat beruntunglah mereka. Sudahlah mendapatkan tunjangan sertifikasi, uang jam mengajar yang mereka terimapun lebih banyak dari rekan guru lain yang terpaksa sedikit jam mengajarnya. Apalagi mereka yang honor yang mengharapkan tambahan pemasukan dari jam mengajar itu harus legowo saja.

Tidak hanya itu jabatan-jabatan seperti wakil kepala sekolahpun yang tunjangannya lumayan pun dipriroritaskan untuk mereka karena dihitung setara 12 jam mengajar. Dan banyak lagi keistimewaan lain untuk mereka. Begitu juga dari segi hubungan sosial, ketika mengurus tunjangan mereka agar cair mereka dengan entengnya meninggalkan tugas, apalagi kalau sudah cair mereka akan izin mangkir dari tugas untuk beberapa waktu apakah untuk pulang kampunglah atau berekreasi bersama keluarga menikmati tunjangan tersebut. Kesenjangan sosial semakin menganga antara guru bersertifikasi dan belum bersertifikasi apalagi dengan mereka yang honor.

Sumbangsih mereka terhadap sekolahpun boleh dikatakan nihil. Tidak ada contoh baik yang bisa mereka berikan kepada sesama rekan guru yang belum bersertifikasi apalagi terhadap sekolah. Mulai dari metode mengajar, media pembelajaran, perangkat pembelajaran dan lain sebagainya bila dicermati tak ada perubahan yang dapat ditiru. Intinya apa yang mereka kerjakan saat PLPG misalnya saat microteaching yang nampak wah dengan atribut mengajar dan gaya yang oke, hampir tidak pernah mereka terapkan disekolah, kecuali kalau ada supervisi.

Walau begitu, pemerintah tetap komit akan melanjutkan program sertifikasi guru dengan portofolio dan PLPG ini hingga 2015. Hanya saja di 2013 ini ada sedikit perubahan setiap calon peserta sertifikasi guru wajib mengikuti Ujian Kompetensi Awal (UKA) atau saat ini dinamakan UKG. Bagi yang lulus maka mereka berhak mengikuti PLPG, bagi yang tidak lulus mereka harus mengikuti UKA/UKG ditahun berikutnya. Jika tidak lulus lagi ditahun 2015, tahun terakhir program ini, maka mereka diwajibkan ikut pendidikan Profesi Guru (PPG) selama 1- 2 semester untuk mendapatkan sertifikasi guru dengan biaya sendiri.

Untuk lulus UKA/UKG online di tahun 2013 ini setidaknya para peserta harus lulus dengan nilai minimal yang sudah ditetapkan secara nasional yaitu 70. Jika merunut hasil Ujicoba UKG untuk guru yang sudah bersertifikasi saja hasil rata-rata mereka hanya 44,55 maka dapat diprediksi akan banyak peserta UKA/UKG 2013 yang tidak akan lulus. Mengingat kualitas guru kita hampir sama saja dari tahun ke tahun.

Namun, seperti UKA tertulis di tahun 2012 lalu ketika secara nasional banyak peserta yang mendapatkan nilai rendah, akhirnya pemerintah mengkesampingkan nilai minimal 70 tersebut. Buktinya banyak yang lolos dibandingkan dengan yang gagal. Banyak guru yang ditetapkan lulus, walaupun rata-rata nilai mereka jeblok. Karena dari nilai maksimal yang bisa diperoleh 100, rata-rata guru hanya mendapatkan nilai antara 30 sampai 50 di seluruh tingkatan diseluruh Indonesia.

Oleh karenanya bagi para guru peserta UKA/UKG online 2013 tidak perlu risau dengan standar kelulusan karena di tahun 2013 ini pemerintah menetapkan kouta PLPG masih sama seperti tahun lalu yaitu 250.000 kursi. Berharap sajalah nilai anda tidak jelek-jelek amat dan masuk kouta 250.000 kursi PLPG tersebut.

Walau begitu para peserta harus tetap serius mengikuti UKA/UKG 2012 ini karena ditahun 2012 lalu ada sekitar 32 ribu lebih guru yang tidak lulus UKA karena nilai mereka sangat rendah dibawah rata-rata nasional. Sehingga ditahun 2012 masih ada 999 kursi PLPG yang terpaksa kosong dari 250.000 kursi PLPG yang disediakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate

Sign In Facebook

My Tweet

Fakta Keren